JUAL KOPI HARGA : Rp35.000,00 JL.BALAIDESA NO. 28 JATI RASA, JATIASIH BEKASI |
JENIS KOPI - Provinsi Jawa Timur (Jawa Timur) telah diakui sebagai salah satu produsen kopi terkemuka di Indonesia. Kopi yang diproduksi oleh petani di Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan sejumlah petani di Jawa Timur sejauh ini telah menembus pasar ekspor di Eropa, Belanda dan India.
Misbachul Khoiri Ali, presiden DPW, presiden Asosiasi Produsen Kopi Indonesia Jawa Timur (Apeki Jatim), mengungkapkan bahwa, jika Anda melihat pangsa pasarnya, ekspor kopi Jawa Timur masih terbuka dan sangat potensial.
"Untuk jenis Arabika, ada banyak ekspor ke Eropa, sejauh ini ada banyak permintaan, tapi kami kekurangan bahan baku, jadi ekspor kopi Arabika ke Eropa saat ini hanya menyumbang sekitar 20% dari pangsa pasar, "kata Misbachul Khoiri Ali.
Misbachul menjelaskan bahwa selama ini petani di Jawa Timur belum mengekspor langsung ke pembeli. Ini berarti bahwa kopi yang diekspor petani Jawa Timur terus melalui sejumlah eksportir Jawa Timur. "Jadi, kami (petani) hanya menyediakan bahan baku berupa biji kopi ke sejumlah eksportir," katanya.
BACA JUGA : JENIS KOPI ROBUSTA DAN ARABIKA
Menurut Misbachul, kopi Robusta yang dipasok ke eksportir di Jawa Timur rata-rata 500 ton per musim. Pada saat yang sama, kopi Arabika yang dipasok ke sejumlah eksportir di Jawa Timur adalah antara 100 dan 200 ton per musim. "Robusta biasanya diekspor ke Belanda dan India, dan kopi Arabika diekspor ke beberapa negara Eropa," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa untuk pasokan kopi Arabika ke beberapa eksportir tahun ini, bahan baku habis. Namun, jika pasokan jenis kopi robusta di Jawa Timur masih penting. "Karena Robusta di Jawa Timur masih dipanen hingga September-November 2019," katanya.
Meskipun peluang ekspor kopi menjadi semakin terbuka, menurut Misbachul, Indonesia memiliki dua pesaing utama, yaitu Brasil dan Vietnam. "Kebetulan, kondisi cuaca di kedua negara dalam kondisi yang baik, sehingga produksi kopi di kedua negara cukup besar untuk berdampak pada jatuhnya harga kopi dunia," kata Misbachul.
Data dari DPeki Apeki Jawa Timur menunjukkan bahwa harga kopi Arabika saat ini adalah antara 50.000 dan 60.000 rupee per kilogram. Sementara beberapa waktu lalu, harga arabika telah naik sekitar 65.000 rupee per kilogram. Sementara harga kopi robusta saat ini adalah 20.000 rupee hingga 21.000 rupee per kilogram, itu adalah 23.000 rupee hingga 25.000 rupee per kilogram.
Dia juga mengungkapkan bahwa, sampai sekarang, kopi yang dipasok ke eksportir adalah dalam bentuk biji kopi. Kopi disediakan untuk beberapa eksportir tergantung pada musim panen. Kopi Arabika umumnya disuplai ke eksportir pada bulan April-Juli. Sedangkan kopi Robusta pada Juni-Oktober. Artinya, pasokan tergantung pada musim panen. Menurut Gus Misbach, potensi ekspor kopi Jawa Timur sangat penting.
"Sayangnya, produktivitas kopi yang ditanam oleh petani sangat rendah. Berbeda dengan Vietnam, kopi yang ditanam oleh petani Vietnam bisa mencapai 2 hingga 3 ton per hektar. Jika di Indonesia, produktivitas tetap di bawah 1 ton / ha", katanya.
Reviews:
Posting Komentar